Baca juga: Managing Partner MUC Surabaya Bahas Peran Akuntan dalam Bisnis Berkelanjutan dan ESG
Dalam paparannya, Eddie menjelaskan bahwa AI memang memiliki keunggulan seperti kecepatan dalam menyelesaikan tugas-tugas berulang, penghematan biaya jangka panjang, akurasi data yang tinggi, dan kemampuan beroperasi tanpa henti. Namun, AI juga memiliki keterbatasan: kurangnya intuisi, empati, serta kemampuan membaca konteks dan membangun hubungan interpersonal.“AI mungkin tidak akan menggantikan manajer. Tapi manajer yang mampu menggunakan AI akan menggantikan mereka yang tidak,” tegas Eddie, mengutip pernyataan populer yang menggambarkan pentingnya kolaborasi manusia dan teknologi.
Baca juga: Update Terbaru Coretax DJP: Fitur Apa Saja yang Dibenahi?
Ia menekankan bahwa masa depan profesi akuntan bukan soal digantikan oleh mesin, melainkan bertransformasi menjadi lebih strategis. Akuntan yang bisa memanfaatkan AI justru akan lebih dibutuhkan dalam peran analis, penasihat, dan pengambil keputusan keuangan.Dengan semakin luasnya pemanfaatan AI, para profesional keuangan perlu mulai beradaptasi dan meningkatkan literasi teknologi. Kolaborasi antara akuntan dan AI dapat menciptakan hasil yang jauh lebih bernilai bagi perusahaan dan klien.