Pasal | Deskripsi |
1 | Definisi |
2 | NPWP dan PKP
|
2A | Masa Pajak |
3 | Surat Pemberitahuan Pajak |
4 | Kewajiban Menyampaikan SPT dengan Benar
|
5 | Kewenangan Direktur Jenderal Pajak (DJP) untuk Menentukan Tempat Lain Penyampaian SPT
|
6
| Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
|
7 | Sanksi Denda atas Keterlambatan SPT
|
8 | Pembetulan SPT
|
9 | Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak
|
10 | Penggunaan SSP untuk Membayar Pajak
|
11 | Kelebihan Pembayaran Pajak serta Tata Cara Penghitungan dan Pengembaliannya
|
12 | Pembayaran Pajak Terutang
|
13 | Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
|
13A | Sanksi atas Kealpaan Pertama Kali Penyampaian SPT |
14 | Penerbitan Surat Tagihan Pajak oleh DJP
|
15 | Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) |
16 | Surat Permohonan Pembetulan Pajak oleh DJP
|
17 | Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
|
17A | Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
|
17B | Jangka Waktu Penerbitan Surat Ketetapan Pajak |
17C | Penelitian atas Permohonan Pengembalian Lebih Bayar dari Wajib Pajak yang Memenuhi Kriteria Tertentu
|
17D | Penelitian atas Permohonan Pengembalian Lebih Bayar dari Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu |
17E | Pengembalian PPN bagi Subjek Pajak Luar Negeri atas Barang Kena Pajak yang Tidak Dikonsumsi di Dalam Negeri
|
18 | Surat Tagihan, Surat Ketetapan, Surat Keputusan dan Putusan Banding Merupakan Dasar Penagihan Pajak |
19 | Sanksi Bunga Pajak atas Jumlah Pajak yang Masih Harus Dibayar
|
20 | Surat Paksa
|
20A | Kewenangan Kerja Sama Pelaksanaan Bantuan Penagihan Pajak
|
21 | Hak Mendahulu untuk Utang Pajak
|
22 | Daluwarsa Penagihan Pajak |
23 | Gugatan kepada Badan Peradilan Pajak |
24 | Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan Piutang |
25 | Keberatan |
26 | Jangka Waktu Pemberian Keputusan DJP atas Keberatan |
26A | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan
|
27 | Permohonan Banding atas Surat Keputusan Keberatan
|
27A | Imbalan Bunga Kelebihan Pembayaran Pajak atas Sengketa yang Dikabulkan |
27B | Kriteria Imbalan Bunga Terhadap Kelebihan Pembayaran Pajak
|
27C | Surat Keputusan atas Persetujuan Besama
|
28 | Kewajiban Pembukuan
|
29 | Pemeriksaan |
29A | Pemeriksaan Kantor bagi Wajib Pajak Go Public
|
30 | Wewenang DJP atas Penyegelan Ruang atau Tempat Wajib Pajak
|
31 | Tata Cara Pemeriksaan
|
32 | Kriteria Wajib Pajak yang Dapat Diwakilkan
|
32A | Penunjukan Pihak Lain Sebagai Pihak yang Melakukan Pemotongan, Pemungutan, Penyetoran dan/atau Pelaporan |
33 | Tanggung Jawab Renteng atas Pembayaran Pajak Pembeli BKP atau Penerima JKP |
34 | Perlindungan dan Kerahasiaan Informasi Wajib Pajak
|
35 | Kewajiban Pihak Ketiga yang Mempunyai Hubungan dengan Wajib Pajak untuk Memberikan Keterangan atau Bukti
|
35A | Kewajiban Pemberian Informasi bagi Setiap Instansi Pemerintah , Lembaga, Asosiasi, dan Pihak Lain Sehubungan dengan Perpajakan
|
36 | Kewenangan DJP atas Permohonan Wajib Pajak
|
36A
| Sanksi atas Kelalaian Pegawai Pajak
|
36B
| Kode Etik DJP
|
36C | Komite Pengawas Perpajakan
|
36D
| Pemberian Insentif Kepada DJP atas Pencapaian Kinerja Tertentu
|
37 | Perubahan Besarnya Imbalan Bunga dan Sanksi Administrasi sesuai Peraturan Pemerintah
|
37A | Pengurangan dan Penghapusan Sanksi bagi Wajib Pajak
|
38 | Sanksi atas Kealpaan Menyampaikan Surat Pemberitahuan
|
39 | Sanksi Pidana dan Denda bagi Orang yang Dengan Sengaja Melakukan Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Kerugian pada Pendapatan Negara |
39A | Sanksi Pidana dan Denda bagi Orang yang Dengan Sengaja Melakukan Kegiatan yang Tidak Benar Berkaitan dengan Faktur Pajak |
40 | Daluwarsa Tindak Pidana di Bidang Perpajakan |
41 | Sanksi Pidana dan Denda Bagi Pejabat yang Tidak Memenuhi Kewajiban Untuk Merahasiakan
|
41A | Sanksi Pidana dan Denda Bagi Orang yang Tidak Memberikan Bukti atau Keterangan
|
41B | Sanksi Pidana dan Denda Bagi Orang yang Menghalangi atau Mempersulit Penyidikan |
41C | Sanksi Pidana dan Denda Bagi Instansi Pemerintah, Lembaga dan Asosiasi yang dengan Sengaja Tidak Memenuhi Kewajiban Memberikan Informasi
|
42 | Tindak Pidana Sebagai Pelanggaran dan Kejahatan |
43 | Sanksi Pidana dan Denda bagi Wakil, Kuasa, Pegawai Wajib Pajak atau Pihak Lain sehubungan dengan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan
|
43A | Penyidikan dan Pemeriksaan Bukti Permulaan
|
44 | Wewenang Penyidik
|
44A | Hal-hal yang Mengakibatkan Penghentian Penyidikan
|
44B | Jangka Waktu Penghentian Penyidikan
|
44C | Ketentuan Pidana Denda, Pidana Kurungan, Penyitaan, Pelelangan
|
44D | Konsekuensi Ketidakhadiran Terdakwa Saat Persidangan
|
44E | Pendelegasian Kewenangan dalam Peraturan Menteri Keuangan
|
45 | Ketentuan Peralihan |
46 | Pemberlakuan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang |
47 | Pengenaan Pajak Terhadap Penghasilan Kena Pajak Bidang Penambangan Minyak dan Gas Bumi Sehubungan dengan Kontrak Karya dan Kontrak Bagi Hasil |
47A | Pemberlakuan Ketentuan atas Hak dan Kewajiban Perpajakan |
48 | Ketentuan Penutup |
49 | Pemberlakuan Ketentuan dalam Undang-Undang Perpajakan Lainnya
|
50 | Pemberlakuan Undang-Undang |