Pasal | Deskripsi |
1 | Definisi |
2
| Asas dan Tujuan Pengaturan Bea Meterai |
3
| Objek Bea Meterai |
4
| Ketentuan Pengenaan Bea Meterai |
5
| Tarif Bea Meterai |
6
| Penyesuaian Batas Nominal Dokumen dan Besarnya Tarif Bea Meterai |
7
| Dokumen yang Bukan Objek Bea Meterai |
8
| Saat Terutang Bea Meterai |
9
| Pihak yang Terutang Bea Meterai |
10
| Pemungut Bea Meterai |
11
| Kewajiban Pemungut Bea Meterai dan Konsekuensi Sanksi Tidak Melaksanakan Kewajiban |
12
| Pembayaran Bea Meterai Terutang |
13
| Ciri Umum dan Ciri Khusus Meterai Tempel |
14
| Kode Unik dan Keterangan Tertentu dalam Meterai Tempel |
15
| Ketentuan Meterai dalam Bentuk Lain |
16
| Keabsahan Meterai |
17
| Pemeteraian Kemudian |
18
| Tarif Bea Meterai dalam Pemeteraian Kemudian |
19
| Penerbitan SKP atas Kekurangan Pembayaran Bea Meterai |
20
| Tata Cara Pembayaran Bea Meterai Melalui Pemeteraian Kemudian |
21
| Larangan bagi Pejabat yang Berwenang |
22
| Fasilitas Pembebasan Pengenaan Bea Meterai |
23
| Daluwarsa Bea Meterai |
24
| Pidana Penjara dan Pidana Denda atas Pemalsuan Meterai dan Kegiatan Melawan Hukum |
25
| Pidana Penjara dan Pidana Denda atas Transaksi Meterai Palsu |
26
| Pidana Penjara dan Pidana Denda atas Penghilangan Tanda dalam Meterai |
27
| Ketentuan Lain Sehungan dengan Bea Meterai |
28
| Ketentuan Peralihan |
29
| Tata Cara Pembayaran Bea Meterai dengan Meterai Tempel Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 |
30
| Pemberlakuan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang |
31
| Pencabutan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 |
32
| Pemberlakuan Undang-Undang |