Baca juga: Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Baru
Dalam paparannya, Kemenkeu menegaskan ada lima program strategis yang akan menjadi tulang punggung pelaksanaan RKA 2026. Program tersebut adalah perumusan kebijakan fiskal, sektor keuangan dan ekonomi; pengelolaan penerimaan negara; pengelolaan belanja negara; pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara dan risiko; serta dukungan manajemen. Seluruh program dilaksanakan terpadu oleh unit eselon I di lingkungan Kemenkeu.Program kebijakan fiskal diarahkan untuk menghasilkan langkah-langkah yang proaktif dan meningkatkan posisi Indonesia dalam tata kelola ekonomi global. Sementara itu, optimalisasi penerimaan negara melalui pajak, kepabeanan, cukai, dan PNBP dengan basis digital menjadi fokus program kedua.
Baca juga: Menteri Keuangan Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif Pajak di 2026
Program berikutnya menitikberatkan pada peningkatan kualitas belanja negara agar lebih adil dan produktif. Sinergi antara belanja pemerintah pusat dan daerah turut diperkuat guna mendukung program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Cek Kesehatan Gratis.Selanjutnya, pengelolaan kas, aset, pembiayaan, serta risiko fiskal tercakup dalam program keempat, dengan tujuan menciptakan APBN yang akuntabel dan berkelanjutan. Adapun program kelima diarahkan untuk memperkuat manajemen strategis, transformasi digital, dan peningkatan kapasitas SDM keuangan negara.
Baca juga: RAPBN 2026: Pemerintah dan Banggar DPR Sepakat Target Pendapatan Naik
Menutup pemaparan, Menteri Keuangan menegaskan bahwa kelima program ini merupakan instrumen penting untuk menjaga stabilitas fiskal, meningkatkan kualitas layanan publik, sekaligus mendorong transformasi ekonomi nasional yang inklusif.
kebijakan-pemerintah , kementerian-keuangan , menteri-keuangan