News / 28 Oct 2025 /Risandy Meda Nurjanah

Semangat Sumpah Pemuda: Saatnya Generasi Muda Bergerak Membangun Kesadaran Pajak

Semangat Sumpah Pemuda: Saatnya Generasi Muda Bergerak Membangun Kesadaran Pajak
SURABAYA - Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, momentum lahirnya semangat persatuan anak-anak muda di Indonesia. Tahun 2025 ini, peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda mengangkat tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”.


Baca juga: PP 40/2025 Resmi Terbit, Pemerintah Atur Pajak Karbon dan Insentif Fiskal Energi


Sumpah Pemuda menjadi refleksi tentang bagaimana peran generasi muda bagi negara. Jika dulu perjuangan diwujudkan dengan mengangkat bambu runcing, saat ini perjuangan itu hadir dengan mengangkat ilmu, kerja keras, dan kejujuran. 

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir dalam sambutannya menegaskan, “Kita hidup di zaman yang berat, dunia bergerak cepat. Namun kita tidak boleh takut karena kita harus percaya, di setiap kampung, di setiap kota, masih ada anak muda Indonesia yang jujur, tangguh, dan berani. Itulah kekuatan bangsa kita.”


Baca juga: Tiket Pesawat Dapat Diskon PPN untuk Periode Liburan Akhir Tahun


Pemuda dan Kesadaran Pajak: Tantangan Generasi Digital
Generasi muda hari ini tumbuh di tengah derasnya arus informasi digital. Kemudahan akses informasi membuka peluang besar untuk belajar, tetapi juga membawa tantangan berupa maraknya hoaks dan salah persepsi, termasuk dalam isu perpajakan. 

Di sinilah peran penting pemuda sebagai agen literasi pajak. Mereka dapat menyebarkan informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat. Melalui program seperti Relawan Pajak (Renjani), anak muda bisa ikut terlibat langsung dalam kampanye perpajakan sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial.


Baca juga: Cara Lapor Pak Purbaya di WhatsApp, Cukup Ketik Pesan dan Ikuti Langkah Ini


Membangun Karakter dan Integritas Lewat Pajak
Kesadaran pajak bukan hanya tentang pemahaman terkait administrasi, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan integritas. Anak muda yang memahami dari mana pajak berasal, untuk apa digunakan, dan siapa yang menikmatinya, dapat tumbuh menjadi wajib pajak yang jujur, bertanggung jawab, dan berkontribusi bagi masyarakat.

Namun, kesadaran itu juga perlu dibarengi dengan sikap kritis dan partisipatif. Selain patuh membayar pajak, pemuda diharapkan berani memberikan masukan dan pandangan terhadap kebijakan fiskal yang menyentuh kepentingan publik. Dengan cara itu, mereka ikut memastikan bahwa pajak benar-benar dikelola dengan baik dan memberikan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.



pajak , penerimaan-pajak , penerimaan-pajak , realisasi-penerimaan , renjani

Tulis Komentar



Whatsapp